Kamis, 27 September 2012

Sembuh dari Gagal Ginjal

Ada seorang wanita yang mengalami gagal ginjal -–kita memohon kepada Allah, semoga Dia memberikan keselamatan, kesehatan, dan kesembuhan bagi kaum muslimin yang sakit–. Ia sudah berulang kali memeriksakan dan mengobatkan sakit yang dideritanya tersebut. Akhirnya, ia mencari-cari sekiranya ada orang yang mau merelakan ginjalnya untuk disumbangkan kepada dirinya, ia siap membayar dengan uang sejumlah 20.000 riyal.
Tersebarlah berita tersebut di kalangan orang-orang ketika itu, hingga ada salah seorang wanita yang mendengar kabar tersebut yang akhirnya langsung menuju ke rumah sakit untuk mendonorkan ginjalnya. Ia menyetujui seluruh ketentuan-ketentuan yang diajukan kepadanya sebelum menjalani operasi. 
Di hari yang telah ditentukan, perempuan yang sakit tersebut menemui sang pendonor, ternyata ia sedang menangis. Karena heran melihat keadaannya, ia pun bertanya, “Apakah Anda merasa terpaksa dan keberatan dengan operasi yang akan Anda jalani?” Wanita pendonor itu berkata, “Sebenarnya tidak ada yang mendorongku untuk mendonorkan ginjalku selain kemiskinan yang menimpa diriku dan karena aku sangat membutuhkan uang.”
Wanita pendonor itu kembali menangis tersedu-sedu, maka wanita yang sedang sakit itu menenangkannya dengan mengatakan, “Silahkan engkau ambil uang ini, dan aku tidak menghendaki sesuatu pun darimu…”.  

Beberapa hari kemudian perempuan yang sakit tersebut kembali ke rumah sakit. Ketika tim dokter memeriksa penyakitnya, begitu terkejutnya mereka, karena tidak mendapati sedikit pun bekas sakit pada dirinya. Al-hamdulillah, ternyata Allah telah menyembuhkannya.
Sumber : disini

Rabu, 26 September 2012

Berkat Sedekah Sembuh dari Kanker

Ada seorang pedagang kaya raya di sebuah kota di Mesir. Sebut saja Mahmud. Akhir-akhir ini, dia sering merasa sakit di bagian pinggangnya. Sakitnya benar- benar tak tertahankan. Dia pun memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit terkenal.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dia sangat kaget dengan hasilnya. Mengapa? Hasilnya menunjukkan ada kanker ganas di tubuhnya. Kemungkinan dirinya sembuh sangat kecil. Lalu, dokter menyarankannya untuk berobat saja ke luar negeri. 

Mengikuti saran dokter, dia pun memeriksakan diri ke luar negeri, ke suatu negara. Setelah diperiksa di salah satu rumah sakit terkenal di negara itu, hasilnya sama saja dengan pemeriksaan pertama. Para dokter menganjurkan agar dia berobat untuk meringankan penyakit kankernya.

Di luar dugaan, Mahmud menolak saran yang diajukan para dokter. Dia mengabaikan semua saran dokter. Dia memilih pulang ke negara asalnya. Dia ingin menyelesaikan semua urusannya dan menulis wasiat untuk keluarganya. Dia berpikir, hidupnya tidak akan lama lagi.        

Setibanya di Mesir, dia mulai menulis wasiat tanpa sepengetahuan keluarganya. Dia tidak memberi tahu keluarganya tentang kondisinya. Suatu hari, dalam sebuah perjalanan pulang ke rumah, dia melihat seorang wanita tua yang berdiri di pinggir jalan dekat tong sampah. Ternyata, wanita tua itu sedang mengumpulkan tulang-tulang yang berserakan. Tiba-tiba. Mahmud menghentikan mobilnya. Lalu, dia keluar dan menghampiri wanita tua itu. Mahmud menanyakan maksud wanita tua itu mengumpulkan tulang-tulang dari tong sampah.

"Saya mengasuh anak-anak yatim yang fakir. Saya sudah tidak punya uang lagi untuk membeli daging buat mereka. Karena itu, tulang-tulang yang kukumpulkan ini akan kumasak untuk mereka sebagai pengganti daging," jawab wanita tua itu dengan suara serak.     

Mahmud terhenyak. Hatinya tak kuat menahan rasa sedih mendengar penuturan wanita tua tersebut. Ternyata, masih banyak fakir miskin dan anak yatim yang kekurangan dan membutuhkan bantuan. Sementara dirinya, tak pernah kekurangan makanan.

Dia pun mengeluarkan sejumlah besar uang dan diberikan kepada wanita tua itu. Bahkan, dia menyuruh penjual daging untuk mengirimkan daging kepada keluarga wanita tua itu setiap minggu. Tentu saja, wanita tua itu bersyukur atas semua ini. Tak lupa, dia mendoakan Mahmud.

Waktu terus berlalu. Untuk kali kedua, Mahmud pergi ke luar negeri untuk memeriksakan kondisi kesehatannya. Dan hasilnya? Sungguh membuat si dokter kaget. Kali ini, hasilnya sangat berbeda dengan sebelumnya.

"Apakah Anda pergi ke rumah sakit lain untuk berobat?" selidik si dokter. Kontan saja, dia kaget dengan pertanyaan dokter tersebut.

"Saya tidak pernah berobat ke rumah sakit lain," jawab Mahmud berusaha meyakinkan si dokter.   

"Anda bohong! Jujurlah kepada saya. Apakah Anda berobat ke rumah sakit yang lain atau tidak?" desak si dokter Iagi. Dia tidak percaya dengan jawaban Mahmud.

"Demi Allah, saya tidak pernah berobat ke rumah sakit yang lain! Memangnya, ada apa, Dok?" ujar Mahmud keheranan.

"Hasil tes kesehatan yang kulakukan beberapa saat lalu menunjukkan bahwa kini Anda sehat. Tidak terdapat kanker di tubuh Anda!"

Tentu saja, Mahmud tidak percaya. Bahkan, dia balik meminta si dokter untuk berkata jujur dan bersumpah. Setelah si dokter bersumpah, barulah dia percaya. Tak terasa, air matanya mengalir deras membasahi pipi. Dia bersyukur dan memuji Allah Ta'ala atas limpahan karunia-Nya.

Mahmud pulang ke Mesir dengan rasa gembira. Dia pun menceritakan kisahnya kepada keluarganya. Di akhir ceritanya, dia menyebutkan penyebab kesembuhannya.

"Sungguh, Allah telah menyembuhkanku dengan sebab doa wanita tua itu. Karena, aku telah bersedekah kepada anak-anak yatim asuhannya."

Sumber buku Kehebatan Sedekah  : Kisah-kisah Seru Tentang Kedermawanan dan Kemurahan Hati karya Fuad Abdurrahman 


Senin, 24 September 2012

MENJUAL HARTA UNTUK SEDEKAH, ISTRI SEMBUH DARI PENYAKIT JANTUNG



Pak Arif baru saja membereskan barang-barangnya di kantor. Ketika Pak Arif hendak pulang, tiba-tiba HP-nya bordering. Seorang dokter mengabarkan kalau istrinya sedang kritis di ICU. Tiba-tiba saja, istrinya pingsan di rumah dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dari hasil pemeriksaan awal, istri Pak Arif dinyatakan menderita penyakit jantung yang akut. Kecil kemungkinan istri Pak Arif sembuh. Tentu saja, kabar ini mengejutkan Pak Arif. Dia sedih sekaligus pusing tujuh keliling. 

Di tengah perjalanan pulang ke rumah, Pak Arif teringat kisah kawannya yang bersedekah untuk kesembuhan anaknya yang lumpuh. Kini, anak itu telah kembali sehat dan bisa berjalan lagi.

Setibanya di rumah, Pak Arif cepat-cepat mengumpulkan barang-barang berharganya untuk segera dijual. Setelah itu, Pak Arif, menyedekahkan semua uang hasil penjualan tersebut dengan niat untuk kesembuhan istrinya. Seusai bersedekah, dia kembali ke rumah sakit.

Ketika sampai di rumah sakit, Pak Arif mendapat kabar baik dari dokter yang memeriksa istrinya. Beberapa saat lalu, bertepatan dengan dia bersedekah, istrinya mulai sadar. Kondisi istrinya berangsung-angsur membaik hingga bisa dipindahkan ke ruang pasien. Setelah beberapa hari, istri Pak Arif sudah diijinkan pulang dan dinyatakan sembuh total. Subhanallah, walhamdulillah walailahailallah allahuakbar …. 

Sumber : disini

Minggu, 23 September 2012

Batu Ginjal dan Sedekah



Kisah berikut ini disampaikan oleh Ustad Sayyid Juwail. Sebuah keluarga yang terdiri atas bapak dan anak laki-laki tinggal di sebuah rumah sederhana. Ibu anak itu telah rneninggal beberapa tahun yang lalu. Suatu hari, si bapak mengeluhkan sakit yang luar biasa, yang tidak diketahui sebabnya. Karena tak tahan lagi, dia dan anaknya pergi ke dokter untuk mengetahui penyakitnya.



Setelah dokter memeriksanya lewat komputer, ternyata si bapak menderita sakit batu ginjal. Dokter menyarankan agar dilakukan operasi untuk mengeluarkan batu tersebut. Lalu, bapak dan anaknya kembali ke rumah untuk mempersiapkan segala sesuatunya sebelum operasi dilakukan.

Keesokan paginya, si anak pegi ke kantor seperti biasa. Hari ini, tepat satu bulan dia bekerja di kantor tersebut. Itu berarti dia akan menerima gaji pertamanya. Tentu saja, dia sangat gembira. Dan yang lebih menggembirakan, dia bisa meringankan biaya operasi bapaknya.

Di tengah perjalanan pulan, si anak melihat seorang kakek tua yang fakir. Bajunya kumal. Wakahnya menampakan kelelahan.

Si anak sangat kasihan melihat keadaan kakek tua itu. Dia sempat bimbang, menolong bapaknya atau bersedekah ? Dia pun memutuskan untuk bersedekah kepada kakek tua itu. Semua gaji pertamanya dia sedekahkan, disertai doa semoga Allah menyembuhkan bapaknya. Si anak tidak bisa membayangkan seandainya bapaknya seperti kakek tua itu. Setelah menyerahkan sedekahnya, cepat-cepat dia pulang. Dia mencemaskan bapaknya yang sedang sakit sendirian di rumah.

Sesampainya di rumah, si anak mengetuk pintu. Ternyata dia disambut bapaknya dengan wajah gembira.

“Alhamdulillah, Anakku. Beberapa saat yang lalu, Bapak merasa sakit sekali. Lalu Bapak pergi ke WC untuk buang air kecil. Tanpa disengaja, batunya keluar. Sekarang, Bapak merasa nyaman, tidak sakit lagi”.

Kontan saja, si anak menangis karena sangat bahagia mendengar cerita bapaknya. Segala puji bagi Allah yang telah mendengar doa hamba-Nya

Sumber : buku Kehebatan Sedekah  : Kisah-kisah Seru Tentang Kedermawanan dan Kemurahan Hati karya Fuad Abdurrahman hal 128-129

Selasa, 31 Juli 2012

Paling Paling

Oleh : Anwar Sani 
Kalau kata orang Betawi, Carlos Slim Helu paling-paling dah. Bagaimana tidak. Dalam tiga tahun terakhir berturut-turut, pengusaha Meksiko ini selalu jadi orang paling kaya di dunia versi Majalah Forbes (9/3/2012). Tahun ini, harta kekayaannya mencapai $69 miliar. Jurnlah in! setara dengan Rp 627,84 Triliun atau sepertiga jumlah utang luar negeri Indonesia.

Selain itu, Helu juga dinobatkan sebagai orang paling dermawan di dunia. Tahun ini, meski hartanya berkurang $5 miliar daripada tahun lalu akibat turunnya harga saham raksasa telekomunikasi America Movil miliknya, tetap saja Helu menyumbangkan 90% kekayaannya melalui Yayasan Carlos Slim dan Yayasan Telmex.



Li Ka-Shingjuga orang yang paling-paling. Masih menurut Forbes, dia orang Asia pating kaya pada tahun 2012. Bahkan pengusaha Hongkong ini terrnasuk dalam jajaran 10 orang paling kaya di dunia dengan total kekayaan US$ 25,5 miliar dan memiliki 270.000 orang tenaga kerja yang tersebar di 53 negara.

Dia pun orang paling dermawan di Asia. Melalui Li Ka-Shing Foundation, CEO Cheung Kong Holdings Limited dan Hutchison Whampoa Limited ini menyumbangkan lebih dari US$ 1,6 miliar untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian medis.

Joe Vitale, penulis spiritual marketing, menyimpulan bahwa semakin kita rela dan banyak bersedekah, semakin banyak pula yang kita dapatkan. Lihatlah, selalu saja orang-orang paling dermawan di dunia, juga adalah yang paling kaya di dunia.

Majalah Fortune pernah merilis daftar manusia paling tajir di muka burni pada 2007, berturut-turut adalah : Carlos Slim Helu dengan kekayaan 60 Milyar USD,William Henry Gates III alias Bill Gates dengan : 58 milyar USD, dan Warren Buffet dengan 42 Milyar . Ternyata, di tahun yang sama mereka bertiga pula manusia yang paling banyak berderma.


Itu bukan kebetulan. Benar, para rnilyuner kelas dunia itu telah bekerja keras untuk mendapatkan rejekinya di dunia.Tapi sebagian dari sukses besar mereka juga merupakan feed back dari derma mereka yang sangat besar. Sebab, Allah adalah Ar-Rahman, yaitu Yang Maha Pengasih terhadap seluruh makhluk (Tafsir Basmalah dalam Kitab Tafsir ibnu Jarir Ath-Thabari).

Sifat Allah SWT itu diakui Joe Vitale. Dla bilang, 'To give in order to get" adalah suatu hukum universal (sunatullah sosial) seperti yang terangkum dalam bukunya The Greatest Money-Making Secret secret in  History!

Kita bersyukur, yang paling dermawan dari berbagai umat beragarna di dunia, tetaplah kaum muslimin. Hasil survei The CNN Wire, London, pada 20 Juli 2011, menyebutkan, di antara berbagai agama, umat Islam memiliki persentasi kedermawanan tertinggi yakni 61 persen. Sedangkan Kristiani 24 persen, Budha 20 persen, dan Hindu 33 persen.

Lebih bersyukur lagi, di antara Negeri Muslim, Indonesia meraih kedermawanan dengan motivasi agama tertinggi. Sebanyak 91 persen Muslim Indonesia paling dermawan dibanding Arab Saudi 71 persen dan Turki yang hanya 33 persen.

Hasil itu tidak mengherankan, karena penelitian sebelumnya sudah menyatakan bahwa Bangsa Indonesia yang mayoritas (88,2%) Muslim adaiah bangsa paling gemar bersedekah dalam bentuk senyum. Sebagaimana wasiat Nabi Muhammad SAW: "Senyummu kepada saudaramu adaiah sedekah" (HR Imam Tirmidzi).

Berdasarkan hasil survei The Smiling Report 2009 yang dilansir AB Better Business yang berbasis di Swedia, Indonesia adaiah negara paling murah senyum di dunia dengan skor 98%.

Tapi, senyuman saja tidak mengenyangkan tetangga yang kelaparan. Padahal, pesan Nabi SAW, laisal mu'minu billadzii yasyba'u wajaaruhu ja'al 'uniloa dzanbihii. "Bukanlah berlman orang yang kenyang perutnya, sedangkan tetangganya kelaparan hingga tampak tulang rusuknya" (HR Bukhari dari Ibnu Abbas ra).

Karena itu, kita wabil khusus para pengusaha Muslim, harus iri pada prestasi kedermawanan orang-orang seperti Carlos Helu dan Ka-Shing. Kata Rasulullah, "Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu orang yang Allah berikan harta lalu ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu lalu ia mengajarkannya kepada orang lain" (HR Muslim dari Ibnu Mas'ud ra).

Maka marilah kita panjatkan Al Fatihah untuk para pengusaha dermawan Indonesia seperti Sandiaga Salahuddin Uno (Saratoga Capital), A Pramono (Ayam Bakar Mas Mono), Jody Broto Suseno (Waroeng Steak), Supriyanto (Sanaya Cake&Bakery), dan lain-lain. Semoga kelak mereka termasuk dalam jajaran orang yang paling-paling dah.

Sumber : DAQU Edisi 002 - tahun V - Mei 2012/Jumadil Akhir 1433 H
 

Kamis, 26 Juli 2012

Miskin ? Siapa Takut !

Suatu hari Pak Jamil ngajak jalan-jalan ustadz Jamal dengan mobil kijang bututnya keliling Jakarta, sepanjang perjalanan disetiap lampu merah berhenti pak Jamil selalu memberi sedekah kepada siapapun yang meminta, ada pengamen, pengemis, orang buta, anak kecil bahkan preman sekalipun, dengan uang receh yang sudah disiapkan sebelumnya.

“ Kalau setiap orang bermobil meniru pak Jamil memberi sedekah disetiap lampu merah seperti ini, bisa-bisa setiap lampu merah dipastikan akan lahir peminta-minta dan turun menurun sampai sekian generasi”, ungkap ustadz Jamal. “ iya sih ustdz, tapi saya itu yakin sekali bahwa sedekah dimanapun dan sekecil apapun pasti ada maslahatnya, misalnya nih ustadz, setiap lampu merah nanti ngantri para pengemis bahkan berjubel, nah kalau sudah begitu pasti pemerintah kota akan mikir dan tegas bikin undang-undang pelarangan sekaligus solusinya.

 Sahabat, suatu hari seorang laki-laki miskin mendatangi Aisyah istri Rosulullah, Aisyah pun memberinya sedekah. Lalu Aisyah memanggil pembantunya Barirah dan menyuruh memperhatikan dan menyelidiki laki-laki itu , apa benar laki-laki itu miskin atau pura-pura miskin, lalu dipakai apa itu sedekah yang didapatnya.

Melihat kejadian tersebut Rasulullah kemudian menegur Aisyah dengan sabdanya “ Jangan kau berhitung dalam memberi sedekah karena Allahpun tidak pernah berhitung dalam memberikan rezeki kepada kita “ (HR.Nasa’i , Ibnu Hibban, Ahmad dan Haitsami )

Dalam kesempatan lain Rasulullah juga menganjurkan : “ Wahai Aisyah, berlindunglah dari api neraka (kebangkrutan) meski hanya dengan bersedekah separuh biji korma, sungguh separuh biji korma itu mengisi perut orang yang lapar sama seperti ia mengisi perut orang yang kenyang “ (artinya walau separuh biji korma itu sudah cukup mengenyangkan bagi orang-orang yang sedang kelaparan) ( HR.Ahmad dan Mundziri )

Sahabat, Rosulullah SAW adalah seorang Pemimpin dan Wirausahawan sejati, kemenangan demi kemenangan terus diraih demikian pula kekayaan selalu mengejar-ngejar beliau, sehingga ketika beliau menjadi Pemimpin tertinggi kekayaan negarapun melimpah ruah. Tapi taukah kita ada salah satu doa yang beliau ucapkan sehingga Aisyah istrinya terkejut ?

Aisyah mendengar Rasulullah berdoa : “ Ya Alla, jadikanlah gaya hidupku seperti gaya hidup orang miskin, cabutlah nyawaku dalam keadaan miskin, lalu kumpulkanlah aku pada Hari Kiamat bersama kelompok orang miskin “.

Mendengar doa itu Aisyah protes : “ Mengapa engkau berdoa seperti itu wahai Rasulullah ? “, Beliau menjawab : “orang-orang miskin akan masuk Sorga 40 tahun lebih awal dari pada orang-orang kaya, wahai Aisyah jangan pernah menolak orang-orang miskin meski engkau hanya bisa memberi separuh biji korma, cintailah orang miskin dan dekatkanlah mereka kepadamu agar Allah juga mendekatkanmu kepadaNYA pada Hari kiamat nanti “ ( HR.Tirmidzi, Baihaqi dan Mundziri )

Sahabat, mengapa Nabi berdoa demikian, apakah kita tidak boleh kaya raya ? Rosulullah bukan orang miskin, Beliau Pemimpin yang kaya raya tetapi gaya hidup diri dan keluarganya adalah gaya hidup orang yang paling miskin, pernah dalam 40 malam rumah beliau tidak ada api yang menyala artinya tidak ada bahan makanan yang bisa dimasak juga tidak ada lentera penerang, belaiu hanya mengkonsumsi beberapa biji korma dan air saja.

Dan ketika beliau meninggal hampir tidak ada harta warisan yang beliau tinggalkan, seluruh kekayaannya diwakafkan dan disedekahkan untuk perjuangan Islam, jadi apakah tidak logis doa Rosulullah tersebut ?

Sahabat, kita wajib bisa kaya raya selama umur kita masih produktif karena ada kewajiban Zakat, haji dan sedekah. namun banyak diantara kita yang kaya raya atau hidup berkecukupan, tapi mampukah kita hidup dengan gaya hidup orang miskin, gimana sih gaya hidup orang miskin itu ? sederhana saja sebenarnya mereka selalu puasa minimal Senin-Kamis, tidak makan kalau masih kenyang dan berhenti makan sebelum kekenyangan, jadi tidak harus makan 3 kali sehari, demikian juga dalam hal berpakaian tidak selalu mengikuti mode dan trend baru, mereka mengganti pakaian atau perabot ya kalau sudah rusak, gimana gampang kan ?

Demikian juga ketika umur kita sudah tidak produktif lagi, maka saatnya kita delegasikan seluruh kekayaan kita untuk perjuangan Islam melalui anak, istri dan keluarga kita atau orang lain yang mampu mengelola dan mendayagunakan seluruh harta kekayaan kita untuk kepentingan perjuangan memuliakan Islam dan Kaum Muslimin, sehingga ketika Malaikat Maut menjemput kita kelak tidak ada lagi kekayaan dunia di tangan kita, kita benar-benar miskin. Jadi tidak akan ada lagi kekayaan kita yang harus diaudit pada saat Hari Perhitungan kelak, semuanya totalitas akan menjadi ASET PEMBELA kita pada saat itu. Mudah bukan jadi orang miskin ? Inilah maksud doa Rosulullah SAW tersebut. Jadi miskin ? siapa takut !

Sumber : disini