Ada seorang wanita yang mengalami
gagal ginjal -–kita memohon kepada Allah, semoga Dia memberikan keselamatan,
kesehatan, dan kesembuhan bagi kaum muslimin yang sakit–. Ia sudah berulang
kali memeriksakan dan mengobatkan sakit yang dideritanya tersebut. Akhirnya, ia
mencari-cari sekiranya ada orang yang mau merelakan ginjalnya untuk
disumbangkan kepada dirinya, ia siap membayar dengan uang sejumlah 20.000
riyal.
Tersebarlah berita tersebut di
kalangan orang-orang ketika itu, hingga ada salah seorang wanita yang mendengar
kabar tersebut yang akhirnya langsung menuju ke rumah sakit untuk mendonorkan
ginjalnya. Ia menyetujui seluruh ketentuan-ketentuan yang diajukan kepadanya
sebelum menjalani operasi.
Di hari yang telah ditentukan, perempuan yang sakit
tersebut menemui sang pendonor, ternyata ia sedang menangis. Karena heran
melihat keadaannya, ia pun bertanya, “Apakah Anda merasa terpaksa dan keberatan
dengan operasi yang akan Anda jalani?” Wanita pendonor itu berkata, “Sebenarnya
tidak ada yang mendorongku untuk mendonorkan ginjalku selain kemiskinan yang menimpa
diriku dan karena aku sangat membutuhkan uang.”
Wanita pendonor itu kembali menangis tersedu-sedu,
maka wanita yang sedang sakit itu menenangkannya dengan mengatakan, “Silahkan
engkau ambil uang ini, dan aku tidak menghendaki sesuatu pun darimu…”.
Beberapa hari kemudian perempuan yang sakit tersebut kembali ke rumah sakit. Ketika tim dokter memeriksa penyakitnya, begitu terkejutnya mereka, karena tidak mendapati sedikit pun bekas sakit pada dirinya. Al-hamdulillah, ternyata Allah telah menyembuhkannya.
Beberapa hari kemudian perempuan yang sakit tersebut kembali ke rumah sakit. Ketika tim dokter memeriksa penyakitnya, begitu terkejutnya mereka, karena tidak mendapati sedikit pun bekas sakit pada dirinya. Al-hamdulillah, ternyata Allah telah menyembuhkannya.
Sumber : disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar